Judul Cerpen Sampai Menutup Mata
Cerpen Karangan: Tri Widyastuti
Senja kini telah berganti malam dan aku masih saja memikirkan hal
yang buta itu. Angin semilir sore berganti angin dinginnya malam tapi
aku masih saja menyimpan hal yang semu dalam otakku. Kini aku telah
terjerembab dalam butanya rasa cinta yang amat teramat pahit walaupun
pahit masih saja aku rasakan.
Malam ini aku di rumah sendirian tanpa ditemani siapapun dan dalam
kesendirianku aku berkhayal tentang hal ini sampai merasuk ke dalam
mimpi.
Namaku Dinar. Aku seorang pengagum rahasia. Aku mengagumi seorang
lelaki yang teramat manis senyumnya, renyah tawanya, dan yang mempesona
adalah bakat yang tersimpan dalam dirinya. Bakat yang mempesona itu
adalah jago dalam hal bela diri. Dan dari situlah kami dipertemukan.
Namanya Dirga. Anak SMA yang super aktif dalam setiap kegiatan.
Usianya selisih 1 tahun lebih muda dariku. Aku mulai mengagumi dia sejak
pertama kali kita bertemu dalam sebuah arena pertandingan bela diri
antar SMA/SMK. Saat itu dia sedang melawan tim beladiri putra dari SMA
lain. Aku terkemuka melihat aksinya yang begitu lincah dan mempesona. Di
akhir pertandingan aku lihat dia masuk final sampai pada akhirnya
memperebutkan gelar juara dan tebakanku benar saja dalam hitungan menit
ia telah menumbangkan lawannya dan gelar juara tersebut ia bawa pulang
untuk oleh-oleh kedua orangtua dan sekolahnya juga perguruan bela
dirinya.
Di akhir kesempatan aku bertemu dengannya di sana aku memerhatikannya.
Saat ia berjalan pulang lewat depan hadapanku dia tersenyum manis
kepadaku. Tanda-tanda apa ini?.
Di lain hari aku diizinkan untuk bertemu dia lagi. Berdasarkan info
yang aku dapat ternyata dia seorang siswa di SMA tetangga alias SMA
sebelah SMK tempat aku bercengkrama dengan teman-temanku. Oh Tuhan
terima kasih atas berkah yang telah Engkau berikan padaku dalam hal ini.
Dalam kesempatan itu aku diberi senyuman manis itu lagi dan yang
memesona lagi aku diberi sapaan olehnya berupa sapaan ‘hay’. Ya Tuhan
sungguh indah nikmat yang Engkau berikan. Mulai itu aku mencari segala
sesuatu info terupdate darinya, dari masalah sekolahnya sampai masalah
di rumahnya dan yang terpenting adalah masalah asmaranya. Dan
beruntungnya aku dia masih jomblo.
Dari kejombloannya aku manfaatkan untuk bisa komunikasi dengannya.
Berawal dari dunia maya sampai dunia nyata. Dalam dunia nyata aku mulai
menyingkirkan status pengagum rahasia ku jauh-jauh dan Dooorrr!!!. Belum
aku ngajakin dia jalan-jalan eh dia duluan yang ngajakin siapa yang
nolak coba. Ditengah-tengah perjalanan menuju tempat tujuan aku
dikejutkan dengan berbagai balon yang terbang di udara cukup banyak tapi
tidak terlalu. Aku coba Tanya kepadanya dari mana balon balon itu?
ternyata balon-balon itu berasal dari sebuah toko yang baru opening
katanya. Di tempat tujuan aku diajak untuk jalan jalan menyusuri pantai
di tengah pantai ia membelokkan lututnya lalu menyodorkan sebuah kertas
lalu aku baca sebentar.
Desember, 1 2015
Untuk Bidadariku yang menyenangkan menyejukkan hati indah dipandang dan
tak pernah sungkan untuk menatapnya lagi. Rasa ini aku sampaikan lewat
tulisan murahan yang aku tulis untuk menghibur diriku sendiri yang kalut
akan senyum menawanmu. Aku mengagumimu mulai dari hari ini saat pertama
kali kita dipertemukan oleh Tuhan melalui jalur yang tidak diduga-duga.
Saat itu kau menghadiri sebuah pertandingan beladiri untuk entah
mendukung siapa atau bahkan kamu sendiri yang ikut kompetisi itu. Aku
perhatikan kamu dari jauh ternyata kamu sedang mendukungku dan
menyemangatiku. Tapi apa iya? Ah begitu terlalu PD nya aku sampai
mengira kamu itu menyemangatiku.
Stop!!!
Aku berhenti membaca dalam paragraf satu. Air mataku meleleh saat itu
juga. Aku terharu ternyata dari jauh dia juga mengagumiku. Kami
sama-sama jadi pengagum rahasia. Yang mengagumi ataupun yang dikagumi
sama-sama jadi pengagum rahasia. Walau dia lebih muda dariku tapi
kepekaannya cukup baik. Dalam lelehan itu sebuah sapu tangan ia berikan
padaku. Aku usap air mata yang memeleh sampai ke dagu itu dengan sapu
tangan pemberiaannya.
Setelah butiran itu berhenti ke luar dari mataku dia pun mulai
melancarkan aksinya. Kata demi kata ia ucapkan setulus hatinya dan
diakhir kalimatnya ia sematkan kata-kata ‘apa kamu bersedia untuk
menjadi bidadariku seperti yang kutulis dalam kertas kusut itu?’ butiran
itu mulai meleleh kembali. Dia menunggu jawaban dari mulutku yang akan
aku keluarkan setulus hatiku pula. Karena butiran itu tidak juga
berhenti aku putuskan hanya untuk menganggukkan kepalaku saja tanda ‘iya
saya bersedia untuk menjadi bidadarimu itu’.
Diiringi bunyi ombak laut yang menenangkan disenja hari disenderkannya
kepalaku di pundaknya. Sejak hati itu aku selalu punya cerita yang enak
buat dikenang. enggak jomblo lagi. Dan bukan secret admirer lagi.
Sungguh indah rencana Tuhan bila kita bersabar menuggu hal itu datang.
Aku mendengar adzan dalam mimpiku sampai habis lalu terbangun. Aku
cek ponselku. Aku cari nama Dirga dalam kontak di ponselku. Tapi tidak
ada. Dan aku baru teringat kalau Dirga hanya khayalanku semalam sampai
terbawa mimpi.
Pagi harinya aku berangkat sekolah dan melewati sekolah dalam mimpiku
itu aku bertemu dengan sesosok manusia setengah malaikat yang tersenyum
manis kepadaku. Dia Dirga yang aku temui dalam khayalanku itu. Aku tahu
namanya saat temannya memanggilnya. Mungkin kalau khayalan atau mimpiku
itu jadi kenyataan asik kali ya sama-sama jadi secret admirer. Berharap
untuk hal demikian semoga hal itu jadi kenyataan. Aminnn…
Cerpen Karangan: Tri Widyastuti
Blog: widyanana.blogspot.com
Cerita Sampai Menutup Mata merupakan cerita pendek karangan Tri Widyastuti, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
Sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-cinta/sampai-menutup-mata-4.html
0 komentar:
Posting Komentar