Sabtu, 05 November 2016

Sampai Menutup Mata

Judul Cerpen Sampai Menutup Mata
Cerpen Karangan:

Senja kini telah berganti malam dan aku masih saja memikirkan hal yang buta itu. Angin semilir sore berganti angin dinginnya malam tapi aku masih saja menyimpan hal yang semu dalam otakku. Kini aku telah terjerembab dalam butanya rasa cinta yang amat teramat pahit walaupun pahit masih saja aku rasakan.
Malam ini aku di rumah sendirian tanpa ditemani siapapun dan dalam kesendirianku aku berkhayal tentang hal ini sampai merasuk ke dalam mimpi.

Namaku Dinar. Aku seorang pengagum rahasia. Aku mengagumi seorang lelaki yang teramat manis senyumnya, renyah tawanya, dan yang mempesona adalah bakat yang tersimpan dalam dirinya. Bakat yang mempesona itu adalah jago dalam hal bela diri. Dan dari situlah kami dipertemukan.

Namanya Dirga. Anak SMA yang super aktif dalam setiap kegiatan. Usianya selisih 1 tahun lebih muda dariku. Aku mulai mengagumi dia sejak pertama kali kita bertemu dalam sebuah arena pertandingan bela diri antar SMA/SMK. Saat itu dia sedang melawan tim beladiri putra dari SMA lain. Aku terkemuka melihat aksinya yang begitu lincah dan mempesona. Di akhir pertandingan aku lihat dia masuk final sampai pada akhirnya memperebutkan gelar juara dan tebakanku benar saja dalam hitungan menit ia telah menumbangkan lawannya dan gelar juara tersebut ia bawa pulang untuk oleh-oleh kedua orangtua dan sekolahnya juga perguruan bela dirinya.

Di akhir kesempatan aku bertemu dengannya di sana aku memerhatikannya. Saat ia berjalan pulang lewat depan hadapanku dia tersenyum manis kepadaku. Tanda-tanda apa ini?.
Di lain hari aku diizinkan untuk bertemu dia lagi. Berdasarkan info yang aku dapat ternyata dia seorang siswa di SMA tetangga alias SMA sebelah SMK tempat aku bercengkrama dengan teman-temanku. Oh Tuhan terima kasih atas berkah yang telah Engkau berikan padaku dalam hal ini. Dalam kesempatan itu aku diberi senyuman manis itu lagi dan yang memesona lagi aku diberi sapaan olehnya berupa sapaan ‘hay’. Ya Tuhan sungguh indah nikmat yang Engkau berikan. Mulai itu aku mencari segala sesuatu info terupdate darinya, dari masalah sekolahnya sampai masalah di rumahnya dan yang terpenting adalah masalah asmaranya. Dan beruntungnya aku dia masih jomblo.

Dari kejombloannya aku manfaatkan untuk bisa komunikasi dengannya. Berawal dari dunia maya sampai dunia nyata. Dalam dunia nyata aku mulai menyingkirkan status pengagum rahasia ku jauh-jauh dan Dooorrr!!!. Belum aku ngajakin dia jalan-jalan eh dia duluan yang ngajakin siapa yang nolak coba. Ditengah-tengah perjalanan menuju tempat tujuan aku dikejutkan dengan berbagai balon yang terbang di udara cukup banyak tapi tidak terlalu. Aku coba Tanya kepadanya dari mana balon balon itu? ternyata balon-balon itu berasal dari sebuah toko yang baru opening katanya. Di tempat tujuan aku diajak untuk jalan jalan menyusuri pantai di tengah pantai ia membelokkan lututnya lalu menyodorkan sebuah kertas lalu aku baca sebentar.

Desember, 1 2015
Untuk Bidadariku yang menyenangkan menyejukkan hati indah dipandang dan tak pernah sungkan untuk menatapnya lagi. Rasa ini aku sampaikan lewat tulisan murahan yang aku tulis untuk menghibur diriku sendiri yang kalut akan senyum menawanmu. Aku mengagumimu mulai dari hari ini saat pertama kali kita dipertemukan oleh Tuhan melalui jalur yang tidak diduga-duga. Saat itu kau menghadiri sebuah pertandingan beladiri untuk entah mendukung siapa atau bahkan kamu sendiri yang ikut kompetisi itu. Aku perhatikan kamu dari jauh ternyata kamu sedang mendukungku dan menyemangatiku. Tapi apa iya? Ah begitu terlalu PD nya aku sampai mengira kamu itu menyemangatiku.

Stop!!!
Aku berhenti membaca dalam paragraf satu. Air mataku meleleh saat itu juga. Aku terharu ternyata dari jauh dia juga mengagumiku. Kami sama-sama jadi pengagum rahasia. Yang mengagumi ataupun yang dikagumi sama-sama jadi pengagum rahasia. Walau dia lebih muda dariku tapi kepekaannya cukup baik. Dalam lelehan itu sebuah sapu tangan ia berikan padaku. Aku usap air mata yang memeleh sampai ke dagu itu dengan sapu tangan pemberiaannya.

Setelah butiran itu berhenti ke luar dari mataku dia pun mulai melancarkan aksinya. Kata demi kata ia ucapkan setulus hatinya dan diakhir kalimatnya ia sematkan kata-kata ‘apa kamu bersedia untuk menjadi bidadariku seperti yang kutulis dalam kertas kusut itu?’ butiran itu mulai meleleh kembali. Dia menunggu jawaban dari mulutku yang akan aku keluarkan setulus hatiku pula. Karena butiran itu tidak juga berhenti aku putuskan hanya untuk menganggukkan kepalaku saja tanda ‘iya saya bersedia untuk menjadi bidadarimu itu’.
Diiringi bunyi ombak laut yang menenangkan disenja hari disenderkannya kepalaku di pundaknya. Sejak hati itu aku selalu punya cerita yang enak buat dikenang. enggak jomblo lagi. Dan bukan secret admirer lagi. Sungguh indah rencana Tuhan bila kita bersabar menuggu hal itu datang.

Aku mendengar adzan dalam mimpiku sampai habis lalu terbangun. Aku cek ponselku. Aku cari nama Dirga dalam kontak di ponselku. Tapi tidak ada. Dan aku baru teringat kalau Dirga hanya khayalanku semalam sampai terbawa mimpi.

Pagi harinya aku berangkat sekolah dan melewati sekolah dalam mimpiku itu aku bertemu dengan sesosok manusia setengah malaikat yang tersenyum manis kepadaku. Dia Dirga yang aku temui dalam khayalanku itu. Aku tahu namanya saat temannya memanggilnya. Mungkin kalau khayalan atau mimpiku itu jadi kenyataan asik kali ya sama-sama jadi secret admirer. Berharap untuk hal demikian semoga hal itu jadi kenyataan. Aminnn…

Cerpen Karangan: Tri Widyastuti
Blog: widyanana.blogspot.com
Cerita Sampai Menutup Mata merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

Sumber : http://cerpenmu.com/cerpen-cinta/sampai-menutup-mata-4.html

0 komentar:

Posting Komentar