Bootable itu adalah sebuah fasilitas atau bisa
disebut juga layanan yang ada pada setiap Sysem Oeprasi, yang dimana di
tempatkan pada media penyimpanan, seperti Flashdisk, CD/DVD, atau media
penyimpanan lain. Selama ini mungkin kita berfikir bahwa yang di sebut
Bootalbe itu adalah Flashdisk yang di dalamnya terdapat System
Operasinya, Tapi tarnyata SALAH besar karena yang di manakan bootable
itu adalah media penyimpanan yang di dalamnya terdapat System Oprasi.
Jadi Tidak hanya flashdik melainkan semua media penyimpanan juga bisa di
sebut sebagai Bootable asalkan didalamnya terdapat System Oprasi,
seperti CD/DVD, dll.
Mengapa di namakan Bootable? Karena System Operasi selalu akan
melakukan first boot melalui media penyimpanan, misalahnya itu Hardisk,
CD/DVD ROM, Flashdisk, dll. Misal pada saat mengatur bios, tentunya
harus ditentukan media apa yang akan digunakan nantinya.
Bootalbe itu memiliki beberapa fungsi tersendiri diantaranya :
- Installasi System Operasi.
- Pemulihan data.
- Pembersihan data.
- Pemecahan masalah perangkat keras dan perangkat lunak.
- Mengubah lingkunan oprasi.
- Demontrasi perangkat lunak.
- Akses administratif dalam kasus hilang password dengan sebuah boot yang sesuai dengan system operasi tertentu.
Nah, dari penjelasan di atas kita sudah tahu pergertian dan fungsi dari
bootabel itu sendiri. mungkin pada umumnya bootalbe itu hanya ada pada
CD/DVD yang sering di gunakan oleh tukang service dalam menginstall
ulang PC/Laptop. tapi sebenarnya bootalbe juga bisa menggunakan
flashdisk, hal ini sangat membantu terutama dalam menginstall Notebook
yang tidak memiliki CD/DVD rom.
Kesimpulannya Bootalbe yang dimaksud disini adalah
media
penyimpanan, yang bisa berupa CD/DVD, Flashdisk, hardisk, dll yang
berisi System Operasi (baik sederhana maupun kompleks) yang bisa
DIJALANKAN komputer
tanpa memerlukan hardisk sehingga nentinya bisa melakukan pertukaran
data sehingga memungkinan untuk melakukan penginstallan sebuah system
oprasi pada sebuah hardisk, bukan cuma media penyimpanan yang hanya
menyimpan system operasi didalamnya tapi tidak bisa dijalankan komputer,
itu tidak termasuk ke dalam
Bootable.
Booting adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa ingris yang
mengacu kepada proses awal menyalakan komputer dimana semua register
prosesor disetting kosong, dan status mikroprosesor/prosesor disetting
reset. Kemudian address 0xFFFF diload di segment code
(code segment) dan instruksi yang terdapat pada alamat address 0xFFFF tersebut dieksekusi. Secara umum program BIOS
(Basic Input Output System), yaitu sebuah software dasar, terpanggil.
Sebab memang biasanya BIOS berada pada alamat tersebut. Kemudian BIOS
akan melakukan cek terhadap semua error dalam memory, device-device
yang terpasang/tersambung kepada komputer — seperti port-port serial dan
lain-lain. Inilah yang disebut dengan POST
(Power-On Self Test).
Setelah cek terhadap sistem tersebut selesai, maka BIOS akan mencari
[Sistem Operasi], memuatnya di memori dan mengeksekusinya. Dengan
melakukan perubahan dalam setup BIOS (kita dapat melakukannya dengan
menekan tombol tertentu saat proses booting mulai berjalan), kita dapat
menentukan agar BIOS mencari Sistem operasi ke dalam floppy disk, hard
disk, CD-ROM, USB dan lain-lain, dengan urutan yang kita inginkan. BIOS
sebenarnya tidak memuat Sistem Operasi secara lengkap. Ia hanya memuat
satu bagian dari code yang ada di sektor pertama
(first sector, disebut juga boot sector) pada media disk yang kita tentukan tadi.
Bagian/fragmen dari code Sistem Operasi tersebut sebesar 512 byte,
dan 2 byte terakhir dari fragmen code tersebut haruslah 0xAA55 (disebut
juga sebagai boot signature). Jika boot signature tersebut tidak ada,
maka media disk dikatakan tidak bootable, dan BIOS akan mencari Sistem
Operasi pada media disk berikutnya. Fragmen code yang harus berada pada
boot sector tadi disebut sebagai boot-strap loader. BIOS akan memuat
boot-strap
loader tersebut ke dalam memory diawali pada alamat 0x7C00, kemudian
menjalankan boot-strap loader tadi. Akhirnya sekarang kekuasaan
berpindah kepada boot-strap loader untuk memuat Sistem Operasi dan
melakukan setting yang diperlukan agar Sistem Operasi dapat berjalan.
Rangkaian proses inilah yang dinamakan dengan booting.
Ketika
listrik pada komputer dinyalakan, aliran listrik mengalir ke bagian
chip yang ada beserta ke rangkaian elektronik lainnya yang tersambung pada mesin tersebut. Umumnya beberapa
komponen bersikap
menunggu hingga mendapatkan suatu perintah untuk bekerja, tetapi ada satu
chip yang disebut dengan
ROM BIOS (singkatan dari
Read Only Memory,
Basic Input/Output System, kadangkala cukup disebut dengan
BIOS
saja), bekerja mengambil kendali pada saat awal sistem mendapat aliran
listrik pertama kali. BIOS ini berisi seluruh jenis perintah untuk hal
ini, sehingga program tersebut harus sudah diisikan ke dalam BIOS itu
tadi.
Dengan diambil alihnya pengaturan komputer oleh BIOS, maka dengan demikian berarti
CPU siap untuk bekerja.
Shutdown Tombol ini berfungsi untuk mematikan komputer secara keseluruhan.Saat kita memilih tombol shutdown,semua komponen komputer
(RAM, hardisk, prosesor, dll) akan
dinonaktifkan,yaitu
diputus aliran listriknya.Pada saat ini memori komputer (RAM)
dikosongkan,sehingga jika hendak menghidupkan komputer kembali,butuh
waktu cukup lama untuk me-load sistem operasi (misal Windows) kembali ke
RAM.Ini terkait dengan pentingnya memori bagi komputer dan cara kerja
sistem operasi.
Sleep Tombol Sleep dipergunakan untuk membuat komputer tertidur,maksud
tertidur disini adalah,windows menyimpan semua aktifitas nya di dalam
RAM dan berjalan dengan POWER yang sangat kecil ( listrik yang
digunakan sangat sedikit ) dan memungkinkan kembali seperti semula
hanya dengan beberapa detik .Hanya saja SLEEP ini hanya bisa berjalan
jika masih ada battere,kalau ternyata battere nya mau habis maka
komputer akan “Bangun” sendiri dan masuk ke
HIBERNATE STATE, yaitu meng-copy semua aktifitas ( memori ) di ram ke dalam
HARDDISK.