Sabtu, 26 November 2016

Pengertian bootable,booting bios shutdown dan sleep

Bootable itu adalah sebuah fasilitas atau bisa disebut juga layanan yang ada pada setiap Sysem Oeprasi, yang dimana di tempatkan pada media penyimpanan, seperti Flashdisk, CD/DVD, atau media penyimpanan lain. Selama ini mungkin kita berfikir bahwa yang di sebut Bootalbe itu adalah Flashdisk yang di dalamnya terdapat System Operasinya, Tapi tarnyata SALAH besar karena yang di manakan bootable itu adalah media penyimpanan yang di dalamnya terdapat System Oprasi. Jadi Tidak hanya flashdik melainkan semua media penyimpanan juga bisa di sebut sebagai Bootable asalkan didalamnya terdapat System Oprasi, seperti CD/DVD, dll.

Mengapa di namakan Bootable? Karena System Operasi selalu akan melakukan first boot melalui media penyimpanan, misalahnya itu Hardisk, CD/DVD ROM, Flashdisk, dll. Misal pada saat mengatur bios, tentunya harus ditentukan media apa yang akan digunakan nantinya.

Bootalbe itu memiliki beberapa fungsi tersendiri diantaranya :

  • Installasi System Operasi.
  • Pemulihan data.
  • Pembersihan data.
  • Pemecahan masalah perangkat keras dan perangkat lunak.
  • Mengubah lingkunan oprasi.
  • Demontrasi perangkat lunak.
  • Akses administratif dalam kasus hilang password dengan sebuah boot yang sesuai dengan system operasi tertentu.
Nah, dari penjelasan di atas kita sudah tahu pergertian dan fungsi dari bootabel itu sendiri. mungkin pada umumnya bootalbe itu hanya ada pada CD/DVD yang sering di gunakan oleh tukang service dalam menginstall ulang PC/Laptop. tapi sebenarnya bootalbe juga bisa menggunakan flashdisk, hal ini sangat membantu terutama dalam menginstall Notebook yang tidak memiliki CD/DVD rom.

Kesimpulannya Bootalbe  yang dimaksud disini adalah media penyimpanan, yang bisa berupa CD/DVD, Flashdisk, hardisk, dll yang berisi System Operasi (baik sederhana maupun kompleks) yang bisa DIJALANKAN  komputer tanpa memerlukan hardisk sehingga nentinya bisa melakukan pertukaran data sehingga memungkinan untuk melakukan penginstallan sebuah system oprasi pada sebuah hardisk, bukan cuma media penyimpanan yang hanya menyimpan system operasi didalamnya tapi tidak bisa dijalankan komputer, itu tidak termasuk ke dalam Bootable.

Booting adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa ingris yang mengacu kepada proses awal menyalakan komputer dimana semua register prosesor disetting kosong, dan status mikroprosesor/prosesor disetting reset. Kemudian address 0xFFFF diload di segment code (code segment) dan instruksi yang terdapat pada alamat address 0xFFFF tersebut dieksekusi. Secara umum program BIOS (Basic Input Output System), yaitu sebuah software dasar, terpanggil.
Sebab memang biasanya BIOS berada pada alamat tersebut. Kemudian BIOS akan melakukan cek terhadap semua error dalam memory, device-device yang terpasang/tersambung kepada komputer — seperti port-port serial dan lain-lain. Inilah yang disebut dengan POST(Power-On Self Test).
Setelah cek terhadap sistem tersebut selesai, maka BIOS akan mencari [Sistem Operasi], memuatnya di memori dan mengeksekusinya. Dengan melakukan perubahan dalam setup BIOS (kita dapat melakukannya dengan menekan tombol tertentu saat proses booting mulai berjalan), kita dapat menentukan agar BIOS mencari Sistem operasi ke dalam floppy disk, hard disk, CD-ROM, USB dan lain-lain, dengan urutan yang kita inginkan. BIOS sebenarnya tidak memuat Sistem Operasi secara lengkap. Ia hanya memuat satu bagian dari code yang ada di sektor pertama (first sector, disebut juga boot sector) pada media disk yang kita tentukan tadi.
Bagian/fragmen dari code Sistem Operasi tersebut sebesar 512 byte, dan 2 byte terakhir dari fragmen code tersebut haruslah 0xAA55 (disebut juga sebagai boot signature). Jika boot signature tersebut tidak ada, maka media disk dikatakan tidak bootable, dan BIOS akan mencari Sistem Operasi pada media disk berikutnya. Fragmen code yang harus berada pada boot sector tadi disebut sebagai boot-strap loader. BIOS akan memuat boot-strap loader tersebut ke dalam memory diawali pada alamat 0x7C00, kemudian menjalankan boot-strap loader tadi. Akhirnya sekarang kekuasaan berpindah kepada boot-strap loader untuk memuat Sistem Operasi dan melakukan setting yang diperlukan agar Sistem Operasi dapat berjalan. Rangkaian proses inilah yang dinamakan dengan booting.
Ketika listrik pada komputer dinyalakan, aliran listrik mengalir ke bagian chip yang ada beserta ke rangkaian elektronik lainnya yang tersambung pada mesin tersebut. Umumnya beberapa komponen bersikap menunggu hingga mendapatkan suatu perintah untuk bekerja, tetapi ada satu chip yang disebut dengan ROM BIOS (singkatan dari Read Only Memory, Basic Input/Output System, kadangkala cukup disebut dengan BIOS saja), bekerja mengambil kendali pada saat awal sistem mendapat aliran listrik pertama kali. BIOS ini berisi seluruh jenis perintah untuk hal ini, sehingga program tersebut harus sudah diisikan ke dalam BIOS itu tadi.
Dengan diambil alihnya pengaturan komputer oleh BIOS, maka dengan demikian berarti CPU siap untuk bekerja.
a b c

 Shutdown Tombol ini berfungsi untuk mematikan komputer secara keseluruhan.Saat kita memilih tombol shutdown,semua komponen komputer (RAM, hardisk, prosesor, dll) akan dinonaktifkan,yaitu diputus aliran listriknya.Pada saat ini memori komputer (RAM) dikosongkan,sehingga jika hendak menghidupkan komputer kembali,butuh waktu cukup lama untuk me-load sistem operasi (misal Windows) kembali ke RAM.Ini terkait dengan pentingnya memori bagi komputer dan cara kerja sistem operasi.

Sleep Tombol Sleep dipergunakan untuk membuat komputer tertidur,maksud tertidur disini adalah,windows menyimpan semua aktifitas nya di dalam RAM dan berjalan dengan POWER yang sangat kecil ( listrik yang digunakan sangat sedikit ) dan memungkinkan kembali seperti semula hanya dengan beberapa detik .Hanya saja SLEEP ini hanya bisa berjalan jika masih ada battere,kalau ternyata battere nya mau habis maka komputer akan “Bangun” sendiri dan masuk ke HIBERNATE STATE, yaitu meng-copy semua aktifitas ( memori ) di ram ke dalam HARDDISK.

0 komentar:

Posting Komentar